EKBIS.CO, JAKARTA--Rencana penawaran publik perdana (IPO Garuda Indonesia belum bisa dipastikan. Ini karena maskapai penwerbangan milik pemerintah tersebut mengalami kerugian pada kuartal ketiga 2010.
Banyaknya rute baru yang dijelajahi Garuda, termasuk membuka rute internasional, diduga menjadi penyebab utama kerugian perusahaan penerbangan tersebut. Tahun 2010 ini, kata komisaris Garuda, Sahala Lumban Gaol, Garuda memang sangat agresif membuka rute domestik dan internasional. Lantaran itu, Garuda harus melakukan beberapa penyesuaian. Lagi pula, pembukaan rute internasional baru dilakukan Juni 2010 lalu.
"Apalagi persaingan maskapai internasional luar biasa. Tapi, maskapai internasional lain juga mengalami penurunan kinerja di 2010, kita jadi terpengaruh. November sampai akhir tahun prospek kita bagus," papar Sahala, Jumat (5/11) di Jakarta.
Namun, ia tidak menampik bahwa target laba bersih Garuda yang sudah ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2010 terpaksa meleset jauh. Sahala menyampaikan, dari target laba sebesar Rp 900 miliar, Garuda diperkirakan hanya bisa meraup laba sebesar Rp 170 miliar hingga tutup buku 2010.
"Kita memang tidak bisa mencapai target Rp 900 miliar. Tapi, tahun depan kita sudah kembali pada trek yang benar lagi. Selama ini memang ada kelemahan karena penyesuaian antara kebutuhan kru dengan rute penerbangan, juga pesawat," jelas Sahala.
Ketika ditanyakan laporan keuangan periode kapan yang akan digunakan Garuda untuk dimasukkan ke dalam prospektus IPO, ia mengaku saat ini sedang membahasnya. Garuda belum memutuskan laporan keuangan mana yang akan dimasukkan ke prospektus.