EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan merapatkan kembali pelaksanaan penawaran publik perdana (IPO) PT Garuda Indonesia (Persero) pada Rabu (10/11). Rapat tersebut dilaksanakan untuk mengevaluasi kesiapan Garuda Indonesia untuk masuk ke bursa.
"Saya kira Garuda tidak rugi sampai akhir tahun. Pembukuan Desember (2010) akan lebih baik. Kalau belum siap IPO di akhir tahun ini, mungkin melakukan di kuartal I tahun depan," ujar Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Senin (8/11) di Jakarta.
Mustafa tadi memanggil pimpina Garuda untuk mengevaluasi, apakah betul siap untuk go public. Namun, saat itu belum ada jawaban dan baru dua hari lagi (10/11) dirapatkan.
Dia menambahkan, mengingat laporan keuangan Garuda Indonesia pada triwulan III 2010 mengalami kerugian Rp 39,510 miliar, maka langkah IPO harus ditelaah kembali. Mustafa memperkirakan keuangan maskapai pelat merah ini baru akan membaik pada triwulan IV 2010, jadi sebaiknya menggunakan laporan keuangan Desember 2010 untuk IPO.
Secara terpisah, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Pandu Djajanto, menyatakan IPO Garuda Indonesia tidak jadi menggunakan laporan keuangan triwulan III 2010. "Kita tidak berani menggunakan laporan keuangan September (2010). Nanti harga sahamnya tidak maksimal," ungkap Pandu.
Ia mengutarakan rencana pelaksanaan IPO Garuda Indonesia ini masih akan terus dibahas pihak-pihak terkait, penjamin emisi, dan manajemen Garuda Indonesia. Sejauh ini, Pandu mengatakan Kementerian BUMN lebih condong menggunakan laporan keuangan Desember 2010.
Garuda berniat melepaskan sahamnya ke publik melalui IPO. Lembar saham yang akan dilepas maksimal 40 persen. Sedangkan dana segar dari IPO Garuda diperkirakan mencapai 300 juta dolar AS. Garuda telah menunjuk Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan Danareksa sebagai penjamin emisi.