EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (10/11) siang naik 10 poin menjadi Rp 8.892 - Rp 8.902 per dolar dari sebelumnya Rp 8.902 - Rp 8.912, karena pelaku pasar makin aktif membeli rupiah.
Analis PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, mengatakan, kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memberikan nilai positif terhadap pasar. Pelaku pasar makin aktif membeli yang sebelumnya khawatir akan muncul aksi demo yang berlebihan, katanya.
Kedatangan Obama diharapkan akan meningkatkan fundamental makro ekonomi Indonesia, karena Indonesia dinilai merupakan negara yang ekonominya terus berkembang. Karena itu rupiah diperkirakan akan bisa bergerak naik lagi, ujarnya.
Menurut dia, pasar eksternal sebenarnya negatif, karena bursa regional melemah akibat merosotnya saham-saham di Wall Street yang juga tertekan oleh menguatnya dolar. Namun kedatangan Presiden Amerika Serikat memberikan sentimen positif yang mendorong pelaku pasar khususnya asing membeli saham dengan menukarkan dolar ke rupiah.
Jadi faktor positif yang mendorong rupiah, karena aliran dana asing ke pasar terus meningkat, tuturnya. Ia mengatakan, faktor positif itu diperkirakan akan berlanjut dengan membaiknya bursa regional, sehingga memicu rupiah terus menjauhi level Rp 8.900 per dolar.
Rupiah kemungkinan akan menuju ke level baru Rp8.800 per dolar apabila dukungan positif pasar berlanjut, katanya. Namun Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan melakukan intervensi pasar menahan laju kenaikan rupiah. Karena itu untuk menuju level tersebut rupiah memerlukan waktu yang cukup lama, ujarnya.