EKBIS.CO, JAKARTA--Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Golkar, Adi Putra Tahir mengatakan suksesnya IPO (Initial Public Offering) PT Karakatau Steel Tbk (KRAS) pada 10 November berdampak positif bagi nilai saham pemerintah yang ada perusahaan baja tersebut.
"Kita harusnya mensyukuri suksesnya IPO KRAS, karena negara justru diuntungkan dengan naiknya harga saham KRAS ketika listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (10/11)," katanya di Jakarta, Kamis (11/11).
Adi mengatakan sebelum IPO nilai 100 persen saham KS (yang dimiliki negara) hanya Rp 5 triliun. Sekarang setelah IPO nilai saham pemerintah meski hanya tinggal 80 persen, nilainya mendekati Rp 17 triliun. Setelah IPO kepemilikan saham pemerintah tinggal 80 persen, sedangkan yang 20 persen lagi sudah berpindah kepemilikan ke publik.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, harga saham KRAS langsung melesat pada listing perdananya di BEI. Dari harga perdananya Rp 850 per saham, kini sudah mencapai Rp 1.340 per saham (penutupan sesi II perdagangan Kamis). Berarti hanya dalam waktu dua hari perdagangan saham KRAS memberikan keuntungan (gain) fantastis sebesar 57,6 persen.
Meski begitu IPO saham KRAS masih menyisakan persoalan, lantaran ada beberapa pihak yang tidak puas dan kecewa bahkan mereka sudah menyiapkan pengacara untuk menggugat proses IPO saham baja plat merah itu.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku otoritas bursa mengatakan tidak takut jika nanti akan digugat oleh gabungan 13 pengacara, untuk menolak penawaran saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). "Silahkan saja. Itu hak setiap orang untuk melayangkan gugatan. Kami sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak takut digugat," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta.