Selasa 16 Nov 2010 03:34 WIB

Lepas Saham ke Publik, Garuda Menanti RUPSLB

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Djibril Muhammad
Pesawat Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA--Keinginan PT Garuda Indonesia (Persero) untuk melantai di bursa semakin mendekati kenyataan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan ini berencana melepaskan 20 persen saham ke publik. Dalam pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) di kuartal I 2011 nanti, maskapai pelat merah ini juga akan melepaskan 10,6 persen saham milik Bank Mandiri di Garuda. 

Namun, Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik BUMN, Sumaryanto Widayatin, menyatakan kepastian berapa besar saham yang akan dilepas Garuda ke publik, masih harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). "Masih harus ada RUPSLB (kepastian saham IPO). Total yang disetujui DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) sebesar 30 persen. Nantinya akan mengikuti ketentuan pasar modal, apakah 20 atau 10 persen saham itu belum fix (pasti). Yang pasti 20 persen saham dulu," jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (15/11).

Sumaryanto menambahkan, terkait 10,6 persen saham milik PT Bank Mandiri Tbk yang ada di Garuda, sejumlah saham tersebut juga akan dilepas bersamaan IPO Garuda. "Itu termasuk saham milik Bank Mandiri melalui IPO," katanya. Sayangnya, Sumaryanto tidak menyebutkan berapa target raihan dana dari IPO Garuda.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, menambahkan dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyerahkan berkas dokumen terkait pelaksanaan IPO ke Bursa Efek Indonesia (BEI). "Minggu ini akan kita serahkan dokumennya," ujarnya.

Saat ini, lanjut Emirsyah, Garuda tidak bisa menyampakan apapun terkait pelaksanaan IPO-nya. Pasalnya, ia menegaskan saat ini perseroan tengah memasuki tahap black-out period. "Belum (bisa sampaikan apapun terkait IPO). Masih dalam masa black-out period," tegas Emirsyah.

Sementara itu, terkait RUPSLB Garuda yang diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN hari ini, ia menyampaikan bahwa RUPSLB membahas tentang anggaran dasar perseroan. "RUPSLB tadi membicarakan anggaran dasar untuk persiapan menjadi perusahaan terbuka," tutur Emirsyah.

Ditambahkan Plt Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan, perseroan berencana akan melepas 30 persen saham ke publik dengan rincian 20 persen saham milik pemerintah dan 10 persen saham milik Bank Mandiri. "Saham pemerintah yang akan dilepas ke publik sebesar 20 persen, sementara saham milik Bank Mandiri sebesar 10 persen. Dilepas bersamaan. Jadi, sekitar 30 persen saham," jelas Elisa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Garuda berniat melepaskan sahamnya ke publik melalui IPO. Lembar saham yang akan dilepas  maksimal 40 persen. Sedangkan dana segar dari IPO Garuda diperkirakan mencapai 300 juta dolar AS. Garuda telah menunjuk Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan Danareksa sebagai penjamin emisi.

Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Pandu Djajanto, menyatakan IPO Garuda Indonesia tidak jadi menggunakan laporan keuangan triwulan III 2010. "Kita tidak berani menggunakan laporan keuangan September (2010). Nanti harga sahamnya tidak maksimal," kata Pandu.

Namun, ia mengungkapkan rencana pelaksanaan IPO Garuda Indonesia ini masih akan terus dibahas pihak-pihak terkait, penjamin emisi dan manajemen Garuda Indonesia. Sejauh ini, Pandu mengatakan Kementerian BUMN lebih condong menggunakan laporan keuangan Desember 2010. "Kalau di kita (Kementerian BUMN) secara teknis kajiannya akan menggunakan laporan keuangan Desember (2010)," ujar Pandu.

Sementara itu, Komisaris Garuda Indonesia, Sahala Lumban Gaol mengungkapkan pihaknya menyerahkan kepada Kementerian BUMN terkait kepastian IPO Garuda. "Kalau untuk itu kita serahkan ke mereka. Rencana awal itu kan Februari 2011," ungkapnya.

Ketika ditanyakan laporan keuangan kapan yang akan digunakan Garuda untuk dimasukkan ke dalam prospektus IPO, ia mengaku saat ini sedang membahasnya. "Kita belum memutuskan laporan keuangan mana yang akan dimasukkan ke prospektus," tambah Sahala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement