EKBIS.CO, DENPASAR--Ekspor aneka barang nonmigas Bali ke Australia cukup cerah sejalan dengan pertumbuhan kedatangan turis asing asal negeri Kangguru itu ke pulau Dewata. Perolehan devisa dari ekspor nonmigas Bali ke Australia naik 14 persen sejalan dengan pertumbuhan turis negeri tetangga itu ke pulau tersebut, demikian tutur Kepala Seksi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Senin (22/11)
Perkembangan pariwisata Bali berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan perdagangan luar negeri, terutama aneka barang kerajinan bernilai seni buatan seniman dan perajin pulau Dewata. Ia menyebutkan realisasi ekspor aneka barang nonmigas ke Australia Januari-September 2010 mencapai 22,7 juta dolar AS, meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama 2009 seharga 19,9 juta dolar.
Sedikitnya lima persen turis asing yang melakukan perjalanan wisata ke pulau Dewata diperkirakan adalah pebisnis, yang kemungkinan besar melakukan transaksi berupa pesanan aneka barang cindramata dalam bentuk aksoesoris. Badan Pusat Statistik, Bali, melaporkan turis luar negeri yang berlibur ke daerah ini dengan terbang langsung dari negerinya ke Bali mencapai angka 1.919.126 orang selama januari-September 2010.
Dari data kunjungan tersebut ternyata turis Australia berada di urutan pertama sebanyak 463.189 orang, menyusul Jepang 195.288 orang dan diperingkat tiga adalah China dengan 157.009 orang. "Jadi pelancong selama berada di Bali dapat dipastikan akan membeli cendramata berupa barang kerajinan baik untuk dipakai sendiri maupun untuk rekan-rekannya setelah tiba di negerinya," tutur Bagiada.
Aneka barang nonmigas yang banyak masuk pasaran Australia adalah barang kerajinan, pakaian jadi (garmen), hasil pertanian berupa buah-buahan, hasil perikanan seperti tuna dan ikan jenis lainnya.