EKBIS.CO, NEW YORK--Harga minyak di New York turun pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), di tengah meluasnya aksi jual di pasar, karena pedagang khawatir meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan dapat mempengaruhi perdagangan global. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, merosot 49 sen menjadi 81,25 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 71 sen menjadi 83,25 dolar per barel di perdagangan London. Bursa saham di seluruh dunia terperosok pada Selasa karena investor membuang aset-aset berisiko menyusul penembakan oleh Korea Utara terhadap sebuah pulau Korea Selatan, menewaskan dua dan memicu tembak-menembak.
"Jika ketegangan memanas bisa menjadi negatif bagi permintaan minyak karena ketidakpastian di wilayah ini dapat memperlambat kegiatan ekonomi," kata analis Phil Flynn dari PFG Best. "Konsumen minyak besar seperti China dan Jepang mungkin akan terpengaruh karena aktivitas ekonomi akan diperlambat oleh ketidakpastian."
Kekhawatiran yang sedang berlangsung atas ekonomi zona euro lebih lanjut memicu keprihatinan karena Irlandia menghadapi kekacauan politik setelah rencana penyelamatan internasional. Sementara itu mata uang tunggal Eropa meluncur ke 1,3377 dolar pada 2000 GMT (0300 WIB) dari 1,3622 di New York akhir Senin, karena greenback didorong oleh penguatan status "safe haven" di masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Sebuah greenback kuat meningkatkan minyak mentah yang dihargakan dalam dolar, yang menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.