EKBIS.CO, JAKARTA--Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BRI, Rabu (24/11), menyetujui akuisisi 3,03 miliar lembar saham Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro). Rapat tersebut juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split), dengan rasio satu berbanding dua.
‘’RUPSLB telah menyetujui akuisisi Bank Agro secara langsung dari Dana Pensiun Perkebunan, dengan harga Rp 109 per lembar saham,’’ kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, di Jakarta, Rabu (24/11).
Jumlah tersebut, kata dia, setara dengan 88,65 persen total lembar saham Bank Agro. Sofyan mengatakan, BRI sudah mempertimbangkan pelaksanaan Waran Seri I, tender offer sesuai ketentuan Bapepam-LK, dan pemenuhan persentase minimal kepemiikan saham publik di Bank Agro.
Dengan keputusan tersebut, komposisi kepemilikan saham Bank Agro akan berubah menjadi sekitar 76 persen dimiliki BRI, 14 persen dimiliki Dana Pensiun Perkebunan, dan 10 persen dimiliki masyarakat.
Tujuan akuisisi, kata Sofyan, adalah untuk mengakselerasi penetrasi BRI ke sektor agrobisnis. Potensi sinergi yang diharapkan adalah penyediaan layanan perbankan yang lebih luas, baik kepada stakeholders Bank Agro sekaligus untuk memperkuat posisi BRI di segmen UMKM terutama agrobisnis.
Selain menyetujui akuisisi, RUPSL meneyetujui stock split dengan rasio satu berbanding dua, yaitu dari nominal Rp 500 menjadi Rp 250 per lembar saham. ‘’Pada dasarnya stock split tidak mengubah struktur permodalan maupun nilai kapitalisasi pasar perusahaan,’’ tegas Sofyan.
Sofyan mengatakan aksi korporat ini menunjukkan keyakinan BI akan kemampuannya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ‘’Yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan,’’ kata dia.
Stock split, kata Sofyan, juga bertujuan meningkatn likuiditas di bursa efek. ‘’Dengan adanya stock split ini diharapkan harga saham BRI dapat lebih terjangkau sehingga meningkatkan partisipasi investor ritel domestik,’’ papar dia.