Selasa 30 Nov 2010 22:40 WIB

Rupiah Pagi Stabil di Atas Rp 9.000 per Dolar

Red: Djibril Muhammad
Rupiah (Ilustrasi)
Rupiah (Ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (30/11) pagi cenderung stabil, namun masih berada di atas level Rp 9.000 per dolar, meski mata uang asing itu di pasar regional menguat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar bertahan pada kisaran Rp 9.010 - Rp 9.020 per dolar.

Analis PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, rupiah sulit bergerak naik, meski sejumlah pelaku pasar berminat ingin melepas dolar untuk merealisasikan keuntungan. Dolar sebelumnya mengalami kenaikan cukup tajam terhadap rupiah yang terpicu kekhawatiran atas krisis keuangan di Eropa, katanya.

Pelaku pasar ragu-ragu untuk melepas dolar karena mata uang AS di pasar regional menguat hingga menembus level Rp9.000 per dolar. "Kami optimis rupiah akan kembali tertekan karena faktor eksternal kembali melemah," ujarnya.

Kenaikan dolar AS terhadap euro dan yen, lanjut dia merupakan faktor utama yang menekan rupiah, namun fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin solid menahan gejolak aksi lepas rupiah berlanjut. Pelaku pasar sebenarnya menunggu laporan Badan Pusat Statistisk (BPS) mengenai laju inflasi November 2010 yang diperkirakan akan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, katanya.

Akibatnya, menurut dia, pelaku hati-hati melakukan transaksi perdagangan di pasar uang, mereka ingin mengetahui laporan BPS mengenai laju inflasi November. Apabila laju inflasi November meningkat, rupiah akan kembali tertekan, karena pelaku akan terus membeli rupiah, ucapnya.

Ia juga mengatakan, posisi rupiah yang berada di atas Rp9.000 per dolar merupakan keinginan pemerintah yang telah meminta Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar, namun mata uang lokal itu terpuruk akibat faktor eksternal. Faktor eksternal berlanjut melemah, karena meningkatnya kekhawatiran atas krisis keuangan di Eropa, ujarnya.

sumber : antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement