Rabu 01 Dec 2010 07:28 WIB

Bulog Jambi Impor 4 Ribu Ton Beras Vietnam

Red: taufik rachman

EKBIS.CO, JAMBI--Perum Bulog Jambi mengimpor 4.000 ton beras dari Vietnam lewat pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat dan pelabuhan Panjang, Provinsi Lampung, guna memenuhi cadangan beras untuk tiga bulan ke depan.

Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Jambi, Damin Hartono Roestam di Jambi, Selasa mengatakan, guna mengantisipasi kekurangan beras pada musim paceklik tiga bulan ke depan, saat musim hujan saat ini yang diprediksikan berlangsung hingga Februari 2011.

"Untuk cadangan beras tiga bulan ke depan, kita terpaksa mengimpor beras dari Vietnam, karena secara nasional untuk cadangan tiga bulan ke depan pemerintah juga mengimpor beras sekitar 500 ribu ton," katanya.

Ia menyebutkan, ke 4.000 ton beras yang diimpor dari Vietnam itu, 2.000 ton didatangkan melalui pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat dan 2.000 ton sisanya lewat pelabuhan Panjang, Provinsi Lampung.

Damin mengatakan, untuk stok tiga bulan ke depan, Perum Bulog Jambi harus menyiapkan 9.000 ton beras, selain diambil atau didatangkan dari provinis penghasil beras, juga didatangkan dari luar negri atau Vietnam.

Cadangan beras itu disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan, bencana alam, dan bagi keluarga miskin, apalagi kondisi cuaca tidak menentu saat ini dikhawatirkan kelangkaan dan bencana alam yang harus segera diambil langkah penangannnya.

Perum Bulog Jambi sejak dini terus berupaya, mengantisipasi kemungkinan terjadi yang menyebabkan masyarakat kesulitan dan atau susah mendapatkan beras, kalau pun ada dengan harga yang mahal dengan meningkatkan jumlah cadangan.

Penyaluran beras untuk keluarga miskin (Raskin) akan berakhir Desember, dan diupayakan jatah raskin 2011 dapat segera disalurkan pada Januari, supaya tidak terputus, sehingga kalangan keluarga tidak mampu tetap bisa membeli beras besubsidi itu.

Jatah Raskin yang sudah disetujui dan ditetapkan sebanyak 15 kg/RTS/bulan, diharapkan pendistribusiannya, atau penyalurannya dapat secepatnya dilakukan, supaya keluarga miskin atau rumah tangga sasaran (RTS) itu tetap bisa mendapatkan harga beras murah Rp1.600/kg.

"Dengan percepatan penyaluran raskin itu juga diyakini mampu meredam gejolak harga, yang kini terus bergerak naik," kata Damin Hartono Roestam.

sumber : antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement