EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta seluruh perusahaan milik negara mempelajari keberhasilan tranformasi perusahaan di Cina yang sukses menjadi pemain skala global. Bagaimana Cina memoles BUMN-nya?
Pakar ekonomi Cina dari Columbia University (AS), Prof Xiao Geng, mengungkapkan pemerintah China secara bertahap mereformasi berbagai perusahaan negara sejak 1978. Strategi yang mengembangkan perusahaan Cina ditempuh dengan, mempertahankan BUMN berskala besar, dan melepas perusahaan yang kecil dan merugi.
"Berbagai BUMN yang berskala kecil diprivatisasi atau dibangkrutkan demi mengurangi beban pemerintah, sementara yang besar disehatkan dengan subsidi atau di-merger agar menjadi perusahaan yang kuat dan menguasai ekonomi," kata Xiao.
Dalam risetnya, ia membagi tranformasi BUMN China dalam tiga tahap, pertama mempertahankan yang besar dan melepas yang kecil; kedua, mengendurkan ikatan antara negara dan para pegawai BUMN, dan ketiga mengubah komposisi kepemilikan saham pemerintah dengan privatisasi.
Hasil dari transformasi tersebut, tercatat pada 2005 terdapat 3.999 BUMN dengan total aset 6,09 triliun yuan atau setara dengan 58 persen total aset BUMN China, dengan keuntungan sekitar 268 miliar yuan. Ceramah Xiao diikuti sejumlah direksi dan komisaris BUMN.