Rabu 08 Dec 2010 06:15 WIB

Bulog Sudah Impor 300 Ribu Ton Beras

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Antara
Ilustrasi

EKBIS.CO, PURWOKERTO--Untuk menekan lonjakan harga beras yang berlangsung belakangan ini, Bulog sudah mengimpor impor dari Thailand dan Vietnam. Jumlah beras yang diimpor, menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Subagyo, diperkirakan telah mencapai 300 ribu ton.

''Beras impor ini akan dimanfaatkan Bulog sebagai stok cadangan beras, sekaligus untuk melakukan operasi pasar (OP) di wilayah-wilayah yang harga berasnya sudah melonjak cukup tinggi,'' kata Subagyo, usai menghadiri acara Dialog Ekonomi Kreatif, di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Senin (6/12).

Menurutnya, impor beras oleh Bulog tersebut dipastikan tidak terkena bea masuk. Hal ini selain karena mekanisme impor dilakukan dalam kerangka kerja sama G to G, juga berdasarkan pertimbangan bahwa beras impor memang dibutuhkan untuk menstabilisasi harga komoditas pokok.

Dia juga menyebutkan, dari beras impor tersebut, Blog sudah melakukan OP di beberapa wilayah, terutama di wilayah Jabodetabek. 'Dari pemantauan kami, kegiatan OP tersebut telah mampu menurunkan harga beras secara signifikan,'' tambahnya. Dengan adanya OP, harga beras jenis medium telah mengalami penurunan antara Rp 200 hingga Rp 400 per kilogram.

Dalam OP tersebut, jelas Subagyo, harga jual yang ditetapkan pemerintah mencapai sekitar Rp 700 dari harga pasar. Selisih harga ini, tidak bersifat flat. Tapi megikuti, ketentuan harga pasar yang sedang berlangsung. ''Jadi bila harga beras sudah turun, maka selisih harga beras OP selanjutnya akan berpatokan pada harga yang sudah turun tersebut.''

Menurutnya, ada sejumlah tempat yang menjadi prioritas OP di antaranya adalah Jabodetabek dan Nusa Tenggara serta wilayah-wilayah selama ini memang mengalami defisit produksi beras. Dia juga menyebutkan, OP beras akan terus dilaksanakan selama harga beras dinilai masih cukup tinggi, impor beras akan terus dilakukan.

''Sampai akhir tahun ditargetkan akan masuk 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand. Setelah itu, bakal ditinjau kembali, apakah impor akan dilanjutkan atau tidak,'' katanya. Dia menyebutkan, salah satu tujuan impor adalah untuk mengamankan kondisi stok beras di Bulog sebanyak 1,5 juta ton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement