EKBIS.CO, JAKARTA- Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bahwa cadangan devisa pada akhir Desember 2010 akan mencapai 95 miliar dolar. Jumlah tersebut sebagian besar disumbangkan oleh peningkatan investasi dan arus modal dari luar.
Karenanya, menjadi penting untuk pemerintah dan BI akan membenahi peraturan tentang arus modal asing diharapkan bisa bersifat jangka menengah atau panjang. Demikian dikatakan Darmin dalam konferensi pers usai rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Istana Negara, Senin (27/12).
"(Kami membahas) neraca pembayaran yag berkaitan dengan ekspor impor dan arus modal yang masuk ke Indonesia. Juga cadangan devisa yang meningkat dengan sehubungan peningkatan investasi dan arus modal dari luar. Akhir tahun kami kira cadangan devisa bisa capai 95 miliar dolar AS," kata Darmin.
Menurut Darmin, per akhir November 2010, seluruh tambahan ke cadangan devisa kita itu sekitar 27 miliar dolar AS. Meski lupa angka persisnya, Darmin mengatakan bahwa cadangan devisa sumbangannya berdasarkan urutan terbesar adalah capital inflow, yang kedua adalah foreign direct investment, yang ketiga baru ekspor impor.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah dan BI harus memiliki kerjasama yang erat dan satu irama bagaimana menghadapi capital inflow. Ada tiga area kebijakan yang bisa diambil terkait arus dana asing tersebut. Pertama, bagaimana mengurangi kecepatan arus masuk dana asing, terutama yang sifatnya sangat spekulatif dan jangka pendek.
Kedua, bagaimana memanfaatkannya supaya membiayai kegiatan yang bersifat jangka panjang. "Dan yang ketiga, jika ada sudden reversal alias pembalikan arus asing keluar, Indonesia harus punya kebijakan yang memadai. Salah satunya dengan cadangan devisa yang aman," katanya.