EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memaksimalkan impor beras 1,5 juta ton sampai dengan Maret tahun ini. Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan pemerintah sudah menugaskan bulog untuk impor 1,5 juta ton. Maka angka itu yang akan dipenuhi terlebih dahulu.
"Kalau kemarin 1,080 juta ton yang sudah kontrak berarti kurangnya (420 ribu ton) itu yang harus dipenuhi ya pasti begitu," ujarnya disela-sela workshop peningkatan produksi beras nasional dalam rangka menghadapi dampak perubahan iklim, Selasa (11/1) malam.
Menurutnya bulog akan mengimpor beras tersebut dari Thailand dan Vietnam. Batas waktu masuknya yakni sampai dengan Maret. Perhitungan tersebut telah mempertimbangkan musim panen di kedua negara.
"Persoalannya Thailand itu kan panennya sekarang sedang Vietnam itu baru bulan februari. Jadi harga sudah sedikit turun tapi bulan depan biasanya sudah mulai naik-naik lagi itu. biasanya begitu," paparnya.
Sementara 1,5 juta itu, jelas Sutarto memang sudah merupakan kesepakatana sejak awal. Alasannya dengan mempertimbangkan stok bulog yang harus sedia 1,5 juta ton. Apalagi, lanjut Sutarto, dalam waktu empat bulan ini Bulog akan menyalurkan sedikitnya 1 juta ton lebih untuk penyaluran raski.
"Karena dari awal stok awal 1,5 juta ton, jangan sampai ada yang mengatakan kita tidak punya beras," paparnya.