EKBIS.CO, KUALA LUMPUR--Vice Presiden Marketing Garuda Indonesia, Don Jusuf Palito Bustan menegaskan berhenti operasinya maskapai penerbangan Mandala Airlines sejak beberapa hari lalu, tidak
mengganggu rencana pelaksanaan penawaran saham perdana (IPO/Initial Public Offering) Garuda Indonesia.
"Masalah Mandala tidak ada pengaruhnya dan rencana IPO tetap berjalan lancar, bahkan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat," katanya disela-sela acara pengoperasian pesawat Boeing 737-800NG di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia, Sabtu (15/1).
Dijelaskannya, sampai sejauh ini urusan IPO Garuda baik-baik saja dan investor juga melihat bahwa harga saham yang ditawarkan cukup menarik. "Harga yang ditawarkan tidak murah juga tidak mahal," katanya.
Ia menyebutkan prospeknya di dalam ataupun luar negeri cukup bagus dan ia berharap dalam IPO tersebut bisa menyerap dana tujuh juta dolar AS atau setara Rp 30 triliun. PT Garuda Indonesia berencana akan menggunakan hasil penjualan saham perdana ke publik (IPO) terbesar untuk pengembangan armada.
"Sampai pada 2015, kita berencana membeli 25 pesawat baru untuk memenuhi rute-rute domestik maupun internasional," katanya.
Sementara itu, PT Garuda Indonesia berencana menambah sebanyak 11 armada pesawat baru pada tahun 2011, untuk melengkapi 87 armada yang sudah beroperasi saat ini. Direktur Teknik PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno menjelaskan sembilan dari 11 pesawat baru adalah jenis Boeing 737-800 dan dua pesawat lainnya jenis Airbus 330-200.
"Sembilan pesawat Boeing direncanakan datang secara bertahap mulai Februari atau Maret, sedangkan pesawat Airbus tiba pada April dan Oktober," katanya di sela-sela "road show" IPO (penawaran saham perdana) Garuda Indonesia.
Tanpa menyebut nilai investasi, Hadinoto mengatakan ke-11 pesawat itu sudah dipesan Garuda Indonesia dari pabrik Boeing dan Airbus sejak dua tahun lalu. Ia mengungkapkan dalam lima tahun ke depan, pihaknya berharap bisa mengoperasikan sekitar 130-150 armada pesawat. Dana pengadaan pesawat akan diperoleh dari hasil IPO yang dijadwalkan pada 11 Februari 2011.