EKBIS.CO, JAKARTA-- Dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) mikro yang terjaga pada kisaran 4 persen Bank Mandiri berkeinginan kuat untuk mendorong kontribusi sektor usaha mikro pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Senior Vice president Micro business Development Bank Mandiri, Tardi, mengatakan Mandiri pada tahun 2010 telah mengucurkan kredit mikro hingga Rp6,5 triliun kepada lebih dari 545 ribu debitur, atau tumbuh 45 persen dibanding realisasi pengucuran kredit tahun lalu yang sebesar Rp4,5 triliun.
Bank Mandiri mencatat portofolio kredit mikro terbesar pada sektor perdagangan, sebesar 49,5 persen dari total portofolio kredit mikro perseroan dan sektor jasa sekitar 40,4 persen. Kredit mikro merupakan kredit dengan besar plafon maksimal Rp100 juta, serta ditujukan untuk membiayai usaha-usaha mikro, termasuk usaha rumah tangga.
"Kami melihat potensi sektor mikro sangat baik, sehingga kami ingin meningkatkan peran aktif kami untuk mengembangkan sektor yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi ini," kata Tardi, Ahad.
Tardi menambahkan, saat ini baru sekitar 30 persen dari total sekitar 16 juta usaha mikro dan kecil yang sudah menikmati fasilitas pembiayaan kredit mikro. Padahal sektor mikro ini dinilai sebagai bidang usaha yang menyerap banyak tenaga kerja dan terbukti mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi global yang terjadi beberapa waktu lalu.
Pada tahun ini Bank Mandiri berencana menambah jumlah outlet mikro hingga sebanyak 400 outlet sehingga total outlet mikro yang dimiliki menjadi 1.900 outlet.