EKBIS.CO, JAKARTA - Kekhawatiran investor memicu koreksi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, mengatakan, tekanan terhadap pasar saham tak hanya diderita IHSG saja, namun bursa di kawasan Asia. Dia mencontohkan, pasar saham Cina justru mengalami koreksi paling besar secara regional. "Tidak usah khawatir. Ini namanya sedang //jitter//, kekhawatiran terhadap inflasi, akan ada //bubble// di negara tertentu. Saya kira dalam waktu tidak lama akan ada langkah antisipasi," katanya kepada wartawan usai pelantikan pejabat Kemenkeu, Jumat (21/1).
Darmin melihat, upaya pemerintah mengendalikan inflasi sudah serius. Misalnya, melakukan impor beras untuk memastikan stok dalam negeri terjaga. Karena itu, dia melihat perlu menunggu sampai awal Februari sebelum mengambil sikap.
"Tunggulah. Saya belum mau bicara spesifik. Kita mengambil langkah-langkah itu pada dasarnya selalu dalam rapat dewan gubernur bulanan. Itu akan berlangsung tanggal 4 februari. Tunggu saja masa bicara," katanya.
Diwawancarai terpisah, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah sudah mengantisipasi tekanan inflasi dengan menangani risiko pangan, bencana alam, dan risiko lain terhadap inflasi. Dia menyatakan, pemerintah sudah melakukan kegiatan dengan fokus tinggi untuk antisipasi.
"Terkait bagaimana stabilisasi pangan dapat lebih baik, kebijakan pemerintah lebih cepat dan itu semua kita lakukan," katanya. Termasuk, membebaskan bea masuk 57 produk pangan pokok.