EKBIS.CO, JAKARTA - Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengingatkan akan bahaya perdagangan bebas Cina-ASEAN yang makin menggilas produk dalam negeri dan mendorong industri nasional gulung tikar. "Pemerintah harus berbuat sesuatu untuk membatasi membanjirnya barang-barang Cina di pasar nasional. Kalau tidak, kita hanya menjadi bangsa pedagang dan pengimpor," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa.
Menurut Fahmi, semua pihak, terutama pemerintah dan DPR, harus berusaha agar industri nasional mampu bertahan menghadapi serbuan produk Cina dari mulai tekstil, makanan, perkakas, mesin-mesin sampai mainan anak-anak.
"Jika tidak, maka terjadi ancaman ribuan pengusaha industri besar dan sedang, terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja secara massal akibat perdagangan bebas yang berlaku sejak 1 Januari 2010 tersebut," kata Fahmi yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.
Fahmi menyatakan perdagangan bebas ASEAN-Cina sangat memukul industri nasional. Indonesia tidak siap menghadapinya meski terpaksa harus diberlakukan pada awal 2010.
"AS saja tidak bisa menghalangi. Pusat kulakan AS, Walmart, sebanyak 95 persen barangnya produksi Cina," katanya lagi.