EKBIS.CO, MANADO--Krisis politik yang melanda Mesir menjadi penyebab sehingga harga pertamax di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) naik 7,6 persen ke posisi Rp8.450 per liter. "Sebelumnya, harga pertamax hanya Rp7.850 per liter, tetapi karena kenaikan harga minyak di pasar internasional imbas kerusuhan Mesir, maka Pertamina menaikkan menjadi Rp8.450 per liter," kata Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah, di Manado, Selasa.
Irwansyah mengatakan, dengan kenaikan pertamax sebesar 7,64 persen tersebut, maka harga jual pertamax berlaku di seluruh daerah di Sulut berubah menjadi Rp8.450 per liter untuk wilayah Kota Manado dan Bitung, Tomohon dan Minahasa Selatan Rp8.500 per liter serta Kotamobagu Rp8.550 per liter.
Kenaikan pertamax sebesar Rp600 per liter, membuat masyarakat pemilik kendaraan bermotor di Kota Manado beralih kembali gunakan premium bersubsidi yang hanya seharga Rp4.500 per liter.
"Tadinya sudah terbiasa menggunakan pertamax, tetapi karena kenaikan terjadi cukup tinggi, maka memutuskan membeli kembali premium," kata Albert, pemilik kendaraan jenis sedan di Manado.
Sementara itu, imbas kenaikan yang dirasakan cukup memberatkan masyarakat, maka sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Manado tidak menjual bahan bakar minyak dengan oktan lebih tinggi tersebut.
"Pertamax belum tersedia karena mungkin karena harga semakin mahal," kata salah satu petugas di SPBU Teling Manado. Pertamina merencanakan secara bertahap semua SPBU yang ada di Sulut bisa menjual pertamax, agar masyarakat mulai terbiasa menggunakan bahan bakar minyak non subsidi.