EKBIS.CO, SINGAPURA--Harga minyak naik di perdagangan Asia Rabu, dengan minyak mentah "Brent" menembus kisaran 102 dolar AS per barel karena ketidakpastian situasi di Mesir masih terus berlanjut menambah menurunnya minat para investor, kata analis. Kontrak utama New York, untuk minyak mentah "light sweet" pengiriman Maret naik dua sen ke posisi 90,79 dolar AS dan minyak mentah "Brent North Sea" juga penyerahan Maret menguat 25 sen menjadi 101,99 dolar AS per barel.
Kekacauan di Mesir telah mendorong harga minyak mentah "Brent" di atas 102,08 dolar AS per barel pada Selasa waktu setempat, tingkat tertinggi sejak September 2008 setelah kebangkrutan Lehman Brothers mengantarkan pasar-pasar finansial memasuki suatu kemerosotan. Mesir bukan produsen minyak mentah terkemuka tetapi merupakan lokasi dari Terusan Suez yang sangat penting untuk mengalirkan 2,4 juta barel minyak per hari, setara dengan produksi minyak Irak atau Brazil.
"Kekhawatiran seputar situasi tidak menentu di Mesir, masih akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga minyak saat ini," kata Yu Yingxi, analis komoditas untuk Barclays Capital di Singapura.
Lebih dari satu juta orang ambil bagian dalam demonstrasi anti pemerintah di Mesir pada Selasa, protes yang sudah memasuki hari ke delapan yang bertujuan menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Para investor khawatir bahwa demonstrasi serupa--yang juga terjadi di Tunisia, Yaman dan Yordania--dapat merebak ke seluruh kawasan kaya minyak.