Ahad 31 Mar 2024 16:51 WIB

Dubes RI Sebut Indonesia Pengekspor Sabun Terbesar Kedua ke Mesir

Nilai ekspor sabun capai 4,53 juta dolar AS (sekitar Rp71,74 miliar) pada 2023.

Red: Lida Puspaningtyas
Tangkapan layar Duta Besar RI di Kairo, Lutfi Rauf.
Foto: Dok. Republika
Tangkapan layar Duta Besar RI di Kairo, Lutfi Rauf.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indonesia menjadi negara pengekspor produk sabun terbesar kedua ke Mesir dengan nilai ekspor 4,53 juta dolar AS (sekitar Rp71,74 miliar) pada 2023, menurut Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf.

Dalam pertemuan Kedutaan Besar RI di Kairo dengan perwakilan industri Mesir di Sadat City pada Kamis (28/3), Lutfi mengatakan bahwa dengan kinerja tersebut, Indonesia meraup 16,54 persen pangsa pasar sabun Mesir.

Baca Juga

“Hal ini tentu memberikan celah peluang untuk melejitkan ekspor sabun Indonesia untuk segmen pasar di Mesir,” kata dia seperti dikutip dalam pernyataan tertulis KBRI Kairo pada Ahad (30/3/2024).

Nilai ekspor sabun Indonesia ke Mesir pada 2023 itu meningkat hampir 20 kali lipat dibandingkan nilai ekspor pada 2022 yang totalnya hanya 238.000 dolar AS (sekitar Rp3,77 miliar).

Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti mengatakan bahwa konsumen Mesir menyukai sabun Indonesia dari minyak nabati meski bea masuk sabun asal Indonesia di Mesir masih tinggi, yaitu 40-60 persen.

Menurut dia, dengan 16,54 persen pangsa pasar sabun Mesir, Indonesia mengungguli Jerman, Turki, dan Tunisia, tetapi masih kalah oleh Malaysia yang mengekspor sabun senilai 21,57 juta dolar AS (sekitar Rp 341,58 miliar) pada 2023 dengan pangsa pasar 79,5 persen.

Sementara itu, Mohammed Khallaf, direktur utama perusahaan importir swasta Mesir, United Egypt Company, mengatakan bahwa pihaknya selama 10 tahun terakhir mengimpor produk sabun Indonesia.

Setiap tahun, mereka mengimpor sekitar 3.000-4.000 ton bahan baku sabun berbahan minyak nabati dari Indonesia untuk produksi sabun toilet padat di Mesir.

United Egypt saat ini tengah membidik pasar segmen menengah ke bawah karena perputaran uangnya sangat tinggi dan lebih sensitif terhadap perubahan harga, kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement