EKBIS.CO, JAKARTA- Penjualan saham Initial Public Offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk, hingga kini, berkembang dengan bagus. Maka, pendapat bahwa bisnis maskapai penerbangan yang rentan kenaikan harga minyak tidak dianggap mempengaruhi penawaran saham Garuda.
Hal tersebut ditekankan Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar. “Cukup bagus yah, sampai hari ini kita masih buka, sampai hari sennin juga kita buka,” kata dia sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jumat (4/2).
Menurut dia, kemarin, penjualan saham tersebut agak terhambat karena tahun baru Cina. Hal itu berakibat pada pembelian, hingga belum seramai yang diharapkan. Selain itu, menurutnya, penjualan saham IPO Garuda ini melalui metode elektronik, sehingga antrian panjang pembelian saham tidak terlihat.
Dari penjualan ini, Mustafa berharap mendapatkan hasil sekitar Rp 3, 4 Trilliun untuk Garuda sendiri. Kemudian ditambah dengan saham Bank Mandiri yang dikonversi dalam Garuda sekitar 10 persen, sekarang telah menjadi Rp 1,3 Trilliun. “Jadi kalau tidak salah totalnya sekitar Rp 6,4 sampai Rp 6,8 Trilliun,” tutup Mustafa.n min