EKBIS.CO, JAKARTA--Pelaksanaan penawaran umum saham perdana (IPO) perusahaan pelat merah dinilai perlu dibenahi. Terbukti kurang lancarnya pelepasan saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk beberapa waktu lalu.
"Saya kira strategi IPO kita sudah betul. Tetapi, kalau disebut misalnya perlu evaluasi (memang) sangat perlu. Kami juga ingin adanya evaluasi seperti diusulkan Pak Menko dan Menkeu sangat kita butuhkan sama-sama," kata Mustafa saat ditemui di kantonya, Jakarta, Rabu (16/2).
Kegiatan evaluasi yang semisal dilakukan, ujar Mustafa, seperti evaluasi mengenai sistem prosedur maupun evaluasi mengenai BUMN-BUMN yang sahamnya akan dilepas ke publik. "Semua sedang mencari celah-celah perbaikan untuk lebih baik lagi ke depannya. Bahwasanya underwriter ada masalah segala macam itu kita evaluasi," tutur Mustafa.
Menyinggung pelaksanaan IPO Garuda Indonesia beberapa waktu lalu yang kurang bagus, Mustafa, mengutarakan, hal itu lumrah terjadi dalam pasar saham. "Ada untung dan rugi itu merupakan sesuatu yang wajar dalam bisnis bursa pasar saham. Saat ini yang kita lihat tepat adalah dengan IPO. Karena dengan bank kan tidak bankable. Lewat IPO ini alhamdulilah sukses besar dari segi kebutuhan Garuda," ungkap Mustafa.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan IPO Garuda tidak berjalan sukses. Tiga penjamin emisi IPO Garuda, yakni PT Danareksa Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Sekuritas, yang merupakan anak perusahaan BUMN harus menyiapkan hampir Rp 1,8 Triliun untuk menyerap saham garuda yang tidak terserap oleh publik. Belum lagi, PT Jamsostek yang juga memborong saham senilai Rp 210 miliar.