EKBIS.CO, JAKARTA - Penawaran saham terbatas (right issue Bank Mandiri) yang masa perdagangannya berakhir Senin (21/2) lalu dilaporkan mengalami kelebihan permintaan (over subscribed) dengan total dana yang diperoleh sebesar Rp 11,68 triliun (gross). Direktur Finance dan Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury di Jakarta, Kamis (24/2) mengatakan seluruh penawaran saham sebanyak 2.336.838.591 lembar telah di serap oleh investor sehingga tidak terdapat sisa saham yang harus diserap penjamin emisi.
Dari Right Issue itu, Kementerian BUMN mendapat dana segar Rp 389,5 miliar karena pemerintah berkomitmen untuk tidak menyerap Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED). Saham BMRI yang menjadi hak pemerintah dihargai Rp 5.250 atau lebih tinggi 5 persen dibandingkan harga rights-nya, Rp 5.000 per lembar saham.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, pelepasan 2,33 miliar lembar saham baru bertujuan menjaga rasio kecukupan modal dalam rangka mendukung pertumbuhan kredit sampai dengan tahun 2014 sesuai dengan rencana bisnis perseroan. Aksi korporasi tersebut juga untuk mendukung rencana perseroan dalam merealisasikan tiga strategi pertumbuhan bisnis untuk menjadi pemain utama dalam Retail Payment, pembiayaan
ritel dan meningkatkan pelayanan transaksional terhadap segmen wholesale. "Kami ingin terus menjaga momentum pertumbuhan secara berkelanjutan (sustainable growth),"katanya.
"Untuk itu kami berinisiatif meningkatkan permodalan sehingga ruang gerak bank menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis dalam upaya mewujudkan keinginan menjadi salah satu financial institution yang terbaik di kawasan Asia Tenggara," kata Zulkifli. Pasca rights issue porsi kepemilikan Negara Republik Indonesia akan menjadi 60 persen dari saat ini sebesar 66,73 persen, sementara saham publik akan menjadi 40 persen.