EKBIS.CO, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu menginginkan agar berbagai perusahaan ritel di Indonesia memperbanyak jumlah dan nilai penjualan yang diperoleh berasal dari barang yang dipasok oleh usaha kecil dan menengah (UKM).
"Target saya sekitar 30 persen nilai penjualan peritel berasal dari pasokan UKM," kata Mari Elka Pangestu dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang digelar di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan penjelasan dari Aprindo, sekitar 40 persen pemasok adalah UKM tetapi barang yang berasal dari UKM baru mencapai sekitar 20 persen dari nilai penjualan.
Namun, Mari juga menyadari bahwa tidak semua UKM yang terdapat di Indonesia bisa menjadi pemasok bagi para ritel antara lain karena permasalahan standar seperti dalam hal pengemasan dan rancangan yang harus dipenuhi para pemasok.
Karenanya, ia mengutarakan harapannya agar para perusahaan ritel memperbanyak program dalam membina para UKM agar dapat menjadi pemasok yang handal. "Peritel diharapkan punya program membina UKM agar barang yang dipasok mereka bisa di-display," katanya.
Mendag juga menyatakan rasa senangnya karena telah terdapat berbagai gerai ritel yang menyediakan bagian khusus di dalam tokonya semacam "pojok rakyat" atau tempat untuk mempromosikan barang-barang yang dipasok oleh UKM.
Musyawarah Nasional V Aprindo yang digelar pada 2011 ini bertajuk "Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Peran Aprindo sebagai Tulang Punggung Jalur Distribusi Produk Dalam Negeri".
Dalam acara tersebut juga digelar penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan program "100 Persen Cinta Produk Indonesia" yang dicanangkan Kementerian Perdagangan.