EKBIS.CO, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memprediksi pada Juni 2011 akan terjadi inflasi karena harga komoditas seperti beras mulai menunjukkan kenaikan. "Kelihatannya akan inflasi, artinya beras mulai naik dan satu minggu kemarin itu sudah ada kenaikan harga beras satu persen," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/6).
Ia menjelaskan kenaikan harga beras tersebut diakibatkan masa panen yang sudah lewat dan berpotensi menyumbang bobot inflasi sebesar 4-5 persen. "Beras dan daging tapi beras paling tinggi, karena bobotnya 4-5 persen terhadap inflasi, dengan kenaikan Rp 100-200 per liter karena panen raya sudah mulai terlewati," ujarnya.
Sementara, terkait larangan impor sapi asal Australia, Rusman mengatakan hal tersebut patut diwaspadai karena bisa mempengaruhi keseluruhan bobot inflasi pada Juni. "Pengaruhnya saya belum lihat pada minggu ini barangkali ada kenaikan inflasi, mudah-mudahan tidak memberatkan ketika menjelang puasa," katanya.
Ia mengharapkan larangan impor tersebut tidak akan menaikkan harga daging sapi walau secara psikologis dampaknya mulai terasa. "Daging impor pengaruh fisik belum kelihatan tapi pengaruh psikologisnya sudah kelihatan. Kita akan menghadapi momentum yang cukup berat (bulan puasa), kalau belum apa-apa sudah naik ini sangat memberatkan," ujar Rusman.
BPS mencatat laju inflasi tahun kalender Januari-Mei sebesar 0,51 persen dan inflasi yoy 5,98 persen. Pada Maret dan April sempat tercatat deflasi sebesar 0,32 persen dan 0,31 persen. Sementara pemerintah berencana mengubah asumsi laju inflasi pada APBN Perubahan 2011 dari sebelumnya 5,3 persen menjadi 6 persen.