Selasa 05 Nov 2024 13:14 WIB

Meski Melambat, Konsumsi Masyarakat pada Kuartal III 2024 Masih Terjaga

Nilai PDB harga berlaku konsumsi rumah tangga per kuartal III 2024 capai Rp 2.993 T.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
 Orang-orang berbelanja sayuran di pasar tradisional di Bogor, Rabu (3/5/2023). Meski melambat, konsumsi rumah tangga masih terjaga pada kuartal III 2024.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Orang-orang berbelanja sayuran di pasar tradisional di Bogor, Rabu (3/5/2023). Meski melambat, konsumsi rumah tangga masih terjaga pada kuartal III 2024.

EKBIS.CO,  JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa tingkat konsumsi masyarakat tetap terjaga, seiring dengan komponen konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Hal itu berdasarkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 yang dirilis pada Selasa (5/11/2024).

Nilai PDB harga berlaku konsumsi rumah tangga per kuartal III 2024 mencapai Rp 2.993,2 triliun, setara 53,08 persen dari PDB harga berlaku nasional.

Baca Juga

“Dari sisi pengeluaran, pada kuartal III 2024 seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 53,08 persen, komponen ini tumbuh 4,91 persen yang menunjukkan masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (5/11/2024).

Amalia menjelaskan, komponen rumah tangga tumbuh karena didorong oleh peningkatan konsumsi untuk restoran dan hotel. Hal itu juga tercermin dari meningkatnya perjalanan wisatawan nusantara dan meningkatnya tingkat penghunian kamar hotel.

“Konsumsi rumah tangga ini juga didorong oleh transportasi dan komunikasi yang tumbuh tinggi, tercermin dari meningkatnya penjualan sepeda motor dan meningkatnya penumpang angkutan rel, angkutan laut, dan angkutan udara,” terangnya. 

Sementara itu, Amalia melanjutkan, komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT). Komponen tersebut mengalami pertumbuhan 11,69 persen, yang didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan Pilkada 2024 dan PON ke-XXI. 

Pertumbuhan positif yang signifikan juga terjadi pada komponen ekspor-impor. Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor non migas, sementara peningkatan impor ini didorong oleh kenaikan impor barang modal serta bahan baku dan penolong.

Diketahui, BPS melaporkan pada kuartal III 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 4,95 persen secara year on year (yoy). Angka tersebut mengalami perlambatan dibandingkan dengan kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen. 

BPS mencatat, dilihat dari sumber pertumbuhan pada kuartal III 2024, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan utama yaitu sebesar 2,55 persen. kemudian, ditopang pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan sumber pertumbuhan 1,63 persen. Dan konsumsi pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan 0,32 persen, serta net ekspor 0,53 persen, selebihnya atau lainnya 0,08 persen. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement