EKBIS.CO, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengklaim habisnya tiket kereta api (KA) di loket penjualan yang berlokasi di stasiun bukan tanpa sebab. Manajer Humas PT KAI Daops I, Mateta Rijalulhaq menyatakan salah satu penyebabnya lantaran penjualan tiket KA dilakukan secara online.
"Tiket KA habis itu kan karena ada calon penumpang yang membeli online. Selain itu penjualan tiket KA juga tersebar dimana-mana seperti kantor pos, minimarket atau ATM (automathic teller machine)," kata Mateta kepada Republika di Jakarta, Senin (18/7).
Sebetulnya, ia menjelaskan tiket KA bisa saja ditambah tetapi kapasitas tempat duduk sebaliknya tidak bertambah. KA itu kan, ujar Mateta, bukanlah angkutan yang tak terbatas. Tidak mungkin kan kita, lanjutnya, memaksakan kapasitas tempat duduk.
Untuk kapasitas tempat duduk di KA kelas bisnis, ujar Mateta, toleransi penambahan hanya sebesar 25 persen. "Jadi tiketnya ada tetapi kan sarana (KA) terbatas," lugas Mateta.
Terkait tudingan masyarakat adanya permainan calo tiket, ia mengatakan sebagai operator angkutan perjalanan, KAI berupaya sebaiknya mengatasi permasalahan tersebut.