EKBIS.CO, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk sedang mengkaji rencana pembelian PT Bank Mutiara Tbk. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini saat ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (26/7).
"Kalau mengenai itu (rencana pembelian Bank Mutiara) kita belum bisa memberikan komentar karena sedang dalam pengkajian. Kita juga belum melihat detilnya seperi apa dan bukunya, karena kan kita perlu pengkajian yang lebih mendalam," tutur Zulkifli.
Untuk itu, ia mengungkapkan belum bisa menilai apakah harga jual Bank Mutiara senilai Rp 6,7 triliun termasuk mahal atau murah. Sedangkan bank pelat merah lainnya, yakni PT Bank Negara Indonedsia Tbk, sebelumnya menganggap nilai jual Bank Mutiara terlalu mahal.
Zulkifli menuturkan saat ini Bank Mandiri tengah berupaya melakukan pengembangan secara un-organic. Dengan begitu, ia mengatakan akan diperoleh nilai tambah yang lebih dibandingkan Bank Mandiri memegang dalam bentuk rekapitulasi bond.
Bank Mandiri sendiri menyatakan saat ini pihaknya tidak memiliki kesulitan dalam hal pendanaan untuk melakukan pengembangan un-organic. Zulkifli menyebutkan Bank Mandiri dari penerbitan rights issue beberapa waktu lalu saja mendapatkan dana Rp 11,68 triliun. Belum lagi rekapitulasi bond Bank Mandiri yang diperkirakan di atas Rp 79 triliun.
"Saya kira itu cukup untuk melakukan upaya un-organic baik itu mengakuisisi bank kelas menengah. Maupun usaha un-organic lain terkait dengan perusahaan asuransi atau multifinance," beber Zulkifli.
Menanggapi niatan Bank Mandiri untuk mengakuisi Bank Mutiara, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, mengatakan pihaknya memberikan kebebasan kepada bank BUMN terkait perkembangan bisnisnya. "Kita memberikan keleluasaan kepada bank-bank dan kita tidak ada arahan, dorongan ataupun intervensi. Kita serahkan saja kepada mereka," ujar Mustafa.
Menurut Mustafa, bank plat merah hingga saat ini belum melaporkan dan menunjukkan minat yang kuat untuk membeli bank tersebut. Walaupun dari Kementerian Keuangan sendiri, sambung Mustafa telah mendorong pembelian bank tersebut.
"Saya belum menerima respon dari mereka untuk menunjukkan minat untuk membeli Bank Mutiara. Meskipun ada imbauan dari jajaran Kementerian Keuangan, kalau ada Bank BUMN yang siap ya silakan tetapi so far belum ada yang menyampaikan minat atau berkonsultasi dengan kita," papar Mustafa.