EKBIS.CO, SINGAPURA-- Minyak mentah Brent mencatat kenaikan mendekati 110 dolar AS per barel di perdagangan Asia Rabu, dipicu oleh krisis di Libya, negara kaya minyak, kata analis.
Pada perdagangan pagi, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober menguat 50 sen ke posisi 109,81 dolar AS per barel dibanding penutupan Selasa 109,31 dolar per barel.
Kontrak utama New York, minyak mentah ringan West Texas Intermediate (WTI) juga penyerahan Oktober naik 18 sen menjadi 85,61 dolar AS per barel. Brent lebih terpengaruh ketimbang WTI oleh situasi krisis di Libya karena sekitar 85 persen produksi minyak Libya diekspor ke Eropa.
Optimisme bahwa produksi minyak Libya akan kembali ke tingkat sebelum krisis secepatnya menguap karena suatu kejadian bahwa negara Afrika Utara itu akan memerlukan waktu lebih lama ketimbang yang diperkirakan untuk memperoleh berbagai fasilitas agar siap beroperasi.
"Fakta tersebut bahwa tidak hanya pengetatan tetapi realisasinya bahwa setidaknya perlu waktu satu tahun untuk kembali ke produksi awal 1,6 juta barel per hari," kata Jim Nicholson, regional vice president Argus Media.
Sebelumnya Libya memproduksi sekitar 1,6 juta barel per hari dan 1,3 juta di antaranya diekspor.