Senin 12 Sep 2011 13:35 WIB

Menurun, Ekspor Timah Nasional Agustus 2011

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pelat timah
Pelat timah

EKBIS.CO, JAKARTA - Realisasi ekspor timah batangan selama periode Agustus 2011 tercatat 8.559,61 ton dengan nilai 197,74 juta dolar AS, turun dari bulan sebelumnya, demikian menurut data Kementerian Perdagangan Jakarta yang diperoleh Senin.

Selama Juli 2011 realisasi ekspor timah batangan tercatat 9.316,20 ton dengan nilai 223,34 juta dolar AS. Kepala Sub Direktorat Ekspor Produk Pertambangan, Toto Rusbianto, memperkirakan penurunan ekspor timah batangan selama Agustus 2011 terjadi karena harga komoditas itu di tingkat internasional menurun, sehingga pelaku usaha menahan pengiriman ekspor.

Harga rata-rata timah batangan internasional pernah mencapai 32.347 dolar AS per ton pada April 2011 kemudian turun menjadi 28.271 dolar AS per ton pada Mei, turun lagi menjadi 25.519 dolar AS per ton pada Juni dan naik lagi menjadi 27.396 dolar AS per ton pada Juli.

Di London Metal Exchange pada 29 Agustus 2011, harga timah tercatat 23.819 dolar AS per ton, sementara Jumat (9/9), harga timah di London Metal Exchange sebesar 24.480 dolar AS per ton.

Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor timah batangan pada Agustus 2011 paling banyak masih ditujukan ke Singapura yakni sebanyak 7.065,80 ton dengan nilai 162,65 juta dolar AS, kemudian Malaysia sebanyak 759,90 ton (17,83 juta dolar AS) dan Jepang sebanyak 278,12 ton (6,42 juta dolar AS).

Di samping itu, selama Agustus lalu timah batangan Indonesia juga diekspor ke Korea sebanyak 85,82 ton dengan nilai 2,03 juta dolar AS, Belanda (76,21 ton senilai 1,66 juta dolar AS) dan Taiwan (74,25 ton dengan nilai 1,83 juta dolar AS).

Sementara ekspor timah batangan ke India tercatat 49,73 ton (1,19 juta dolar AS), Thailand 48,58 ton (1,18 juta dolar AS), AS sebanyak 25,50 ton (702,22 ribu dolar AS), China 25,44 ton (559,70 ribu dolar AS), Turki 25,07 ton (551,53 ribu dolar AS), Spanyol 25,03 ton (550,67 ribu dolar AS) dan Australia 20,15 ton (520,95 ribu dolar AS).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement