EKBIS.CO, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Senin terkoreksi 49,312 poin (1,38 persen) ke level 3.499,720, sementara Indeks LQ45 merosot 12,242 poin (1,96 persen) ke level 610.394.
Analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro mengatakan di Jakarta, merosotnya IHSG pada perdagangan Senin diperkirakan tidak akan terhindar dari koreksi seiring bursa Asia dan komoditas yang melemah.
"Indeks yang selama empat hari terakhir mampu menguat, diprediksi akan mengalami tekanan 'profit taking', terutama di saham-saham sektor perbankan, pertambangan dan konsumer," ungkapnya dalam risetnya.
Pada perdagangan Senin ini, lanjut Yualdo, IHSG diperkirakan akan berada di level "support" 3.473. Sebelumnya, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan Senin ini bursa Indonesia diperkirakan berjalan cukup flkuktuatif mengingat cukup banyaknya data ekonomi yang akan dirilis, antara lain dari dalam negeri tentang inflasi September yang diprediksi maksimal sekitar 0,55 persen.
"IHSG berpeluang menguat walaupun akan dibayangi aksi profit taking seiring jatuhnya indeks Dow Jones Jumat, akhir pekan lalu sebesar 240,60 poin (2,16 persen)," katanya.
Sementara itu kondisi bursa Asia Senin pagi juga dibuka berguguran antara lain Indeks Komposit Shanghai turun 5,87 poin (0,25 persen) ke level 2.359,47, indeks Hang Seng merosot 657,49 poin (3,74 persen) ke level 16.934,92. Indeks Nikkei 225 turun 196,41 poin (2,26 persen) ke level 8.503,88 dan indeks Straits Times merosot 47,71 poin (1,78 persen) ke level 2.627,45.
Selain itu, harga minyak dunia melanjutkan koreksinya ke level 78,6 dolar AS per barel pagi ini, dengan harga batubara NEWC masih bergerak "sideways" di level 122,5 dolar AS per ton.