Selasa 11 Oct 2011 10:41 WIB

Kondisi Regional Dorong IHSG Kembali Menguat

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Stevy Maradona
Indeks perdagangan saham di BEI
Foto: Antara
Indeks perdagangan saham di BEI

EKBIS.CO, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat 1,72 persen ke level 3,5210 pada perdagangan Selasa (11/10). Sejumlah indeks favorit terlihat menghijau seperti LQ 45 yang menguat 2,4 persen menjadi 620,68 dan Kompas 100 yang menguat 2,1 persen menjadi 795,84.

Penguatan juga terjadi pada sejumlah indeks syariah favorit. Jakarta Islamic Index (JII) misalnya menguat 2,4 persen menjadi 484,90. Hal ini juga terlihat pada indeks syariah lain yakni Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) yang menguat 1,8 persen ke level 113,28.

Menurut Kepala Riset e-TradingSecurities Bertrand Reylandi, diperkirakan pergerakan IHSG bakal terus menguat di kisaran 3,409 hingga 3,513. “Penguatan indeks ditopang kondisi regional dan fundamental kita yang kuat,” katanya sebagaimana dilansir imq21.

Secara teknikal, ia menuturkan indeks bakal bergerak menguat dengan mencoba meninggalkan area jenuh jual (oversold). Sementara garis MACD akan membentuk garis emas (goldencross).

Senin (10/10), IHSG dibuka dengan penguatan tipis 0,40 persen ke level 3,439. Meski sempat turun, IHSG mampu menguat kembali 0,74 persen ke level 3,415 pada penutupan perdagangan kemarin.  Net buy pada pasar reguler tercatat Rp 3,4 miliar. Saham yang diminati di antaranya BMRI, dan BBNI.

Sementara itu, seperti dilansir Bloomberg, kenaikan juga terus terjadi di sejumlah bursa dunia terutama lantai bursa di kawasan Asia pagi ini. Indeks MSCI Asia Pasific misalnya terus mengalami kenaikan hingga 1,1 persen menjadi 114,94.

Straits Time Indeks (STI) Singapur juga menguat 1,9 persen ke level 2,719.Hal ini juga diikuti indeks Nikkei Jepang yang naik dua persen ke level 8,776, setelah tidak melakukan aktivitas perdagangan kemarin karena libur nasional.

Penguatan sejumlah saham pertambangan diperkirakan menjadi penyebab melonjaknya bursa Asia. Harga sejumlah komoditas yang merangkak naik serta langkah pimpinan Eropa yang segera melakukan rekapitalisasi perbankan juga menjadi penyebab.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement