Kamis 13 Oct 2011 10:00 WIB

Dibuka Menguat Tipis, IHSG Tetap Berpotensi Koreksi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Stevy Maradona
Indeks perdagangan saham di BEI
Foto: Antara
Indeks perdagangan saham di BEI

EKBIS.CO, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat 0,88 persen atau 32 poin ke level 3,668. Sejumlah saham terlihat naik tipis seperti saham unggulan LQ 45 yang menguat 1,2 persen atau sekitar 8 poin ke level 653,53.

Menurut analis senior HD Capital Yuganur Wijanarko, pergerakan IHSG diprediksi bakal menguat terbatas hingga menyentuh level 3,600. “Namun perlu diwaspadai karena berpotensi koreksi,” kata dia.

Pasalnya IHSG kini masuk ke daerah jenuh beli (overbought). Hal ini bakal membuat penurunan yang cepat sehingga pelaku pasar tetap harus memperhatikan banyak faktor, baik dari regional maupun global.

"Secara teknis, IHSG akan bergerak di kisaran support 3,290 hingga 3,375 dengan resistance 3,660 hingga 3,700," ujarnya lagi. Kemungkinan besar sejumlah saham akan terkoreksi akibat downgrade proyeksi laba oleh analis asing.

Pada penutupan perdagangan Rabu (12/10), IHSG menguat 2,95 persen atau 104 poin ke level 3,635 dengan jumlah transaksi sebesar 17,1 juta lot. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 5,9 triliun dengan pembelian oleh asing sebesar Rp 567,1 miliar.

Sementara itu, seperti dikutip dari Bloomber, saham-saham di bursa Asia terus mengalami reli, selama enam hari terakhir.  Mayoritas saham yang ditransaksikan terus menguat, seperti MSCI Asia Pasific Index yang menguat 0,9 persen menjadi 117,23, lalu Nikkei Index yang menguat 1,1 persen ke level  8,839.

Pergerakan saham sejumlah perusahaan otomotif dan elektronik terlihat mendominasi penguatan di lantai bursa Asia. Di antaranya saham Honda Motor Co yang naik 1,9 persen dan Sony Corp yang menguat 2,1 persen di bursa Tokyo.

Menurut analis pasar uang Asia dari Ichiyoshi Investment Management, Mitsushige Akino, kecemasan mengenai masalah krisis utang Eropa perlahan-lahan mereda. Pernyataan the Federal Reserve yang berencana membeli aset lebih banyak menimbulkan kepercayaan pasar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement