EKBIS.CO, JAKARTA--Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan inovasi dalam bidang teknologi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing dan memenuhi penyediaan pangan nasional yang diperkirakan makin terbatas di masa mendatang.
"Kita harus melakukan inovasi dalam rangka tidak hanya meningkatkan ketersediaan, akan tetapi juga bagaimana tingkat 'competiveness' dari sebuah produk, daya saing dan daya tahan untuk menghadapi persoalan pangan," ujarnya dalam memberikan sambutan "Expo" nasional inovasi perkebunan di Jakarta, Jumat.
Hatta menjelaskan kebutuhan energi dan pangan dunia akan meningkat hingga 60 persen dalam satu dekade mendatang, untuk itu pengembangan riset harus didorong untuk mengantisipasi adanya defisit pangan akibat pertumbuhan umat manusia.
Indonesia, lanjut Hatta, harus mendorong riset dalam bidang pertanian dan perkebunan hingga menjadi pemasok pangan dunia, karena dengan jumlah lebih dari 230 juta penduduk, Indonesia tidak boleh bergantung kepada negara lain dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
"Bahan pangan merupakan komoditas strategis tidak boleh tergantung dari bangsa lain, harus mandiri, artinya tidak sekadar kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kemandirian adalah upaya terus menerus untuk meningkatkan daya tahan bangsa ini menghadapi goncangan dan daya saing," ujar Hatta.
Ia menambahkan riset yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut adalah bagian penting menuju inovasi, sehingga dapat mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor perkebunan serta pertanian. "Inovasi menjadi kata kunci dalam meningkatkan daya saing dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia," ucap Hatta.
Namun, dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan daya saing, perlindungan kepada para petani harus tetap diwujudkan sehingga dapat melahirkan kolaborasi untuk mendorong inovasi. "Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing, harus tetap hadir dan memikirkan untuk selalu memberikan perlindungan bagi para petani kita, termasuk penyediaan benih, akses permodalan, lahan dan stablisasi pasar, dalam upaya meningkatkan daya saing," papar Hatta.
Ia mengatakan, sektor pertanian dan perkebunan harus menjadi andalan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional, selain karena dapat memberikan kemandirian juga karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
"Manufaktur dan pertanian dapat memberikan kontribusi pada PDB. Peningkatan nilai tambah produk pangan tidak hanya memberikan daya tahan dan kemandirian, namun banyak masyarakat yang pekerjaannya tergantung ke sektor pertanian hingga 40 persen," ujar Hatta.
"Expo" nasional ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi perkebunan kepada masyarakat, sekaligus untuk menjalin umpan balik pengguna teknologi perkebunan dan meningkatkan daya saing komoditas hasil perkebunan melalui penelitian perkebunan.
Pameran ini juga diharapkan mampu meningkatkan pemanfaatan inovasi hasil kegiatan litbang, sehingga dapat berperan sebagai penggerak pembangunan sub sektor perkebunan menuju peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk perkebunan.
Dalam pameran juga dapat dilihat beragam inovasi teknologi terkait dengan penyiapan bahan tanaman, budi daya tanaman, hingga pascapanen dan pengembangan agribisnis berbasis perkebunan serta kebijakan terkait bidang perkebunan.