EKBIS.CO, JAKARTA-- Membaiknya kembali data-data ekonomi Amerika Serikat yang diikuti naiknya harga minyak dunia memberikan peluang bagi bursa Indonesia untuk kembali "rebound" pada perdagangan Rabu ini.
Demikian diungkapkan Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang ketika dihubungi di Jakarta, Rabu, menanggapi pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia. Edwin menambahkan "rebound" yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dipacu naiknya indeks Dow Jones yang pada perdagangan Selasa (18/10) ditutup melesat 180,05 poin.
"Indeks diprediksi akan bergerak dengan support dan resistance di level 3.568 - 3.706," katanya. Sedangkan untuk saham-saham yang layak dikoleksi dan direkomendasikan beli (buy) antara lain saham sektor perbankan dan saham komoditas, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT International Nickel Tbk (INCO), PT Adaro Energi Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Pada penutupan perdagangan Selasa (18/10), IHSG ditutup anjlok 106,988 poin (2,87 persen) ke level 3.622,027. Sementara Indeks saham unggulan LQ45 turun 19,932 poin (3,02 persen) ke level 641,238.
Aksi ambil untung (profit taking) tidak hanya dilakukan investor lokal, tetapi juga para pemodal asing. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp33,045 miliar di seluruh pasar. Tercatat total frekuensi transaksi mencapai 122.338 kali pada volume 6,03 miliar lembar saham, dengan sebanyak 24 saham naik, 248 saham turun, dan sisanya 33 saham stagnan (tidak bergerak).
"Sekali lagi terbukti investor Indonesia jauh lebih penakut dan mudah diperdaya oleh berita-berita yang tampaknya selalu berubah negatif dengan cepat di Eropa, ketimbang investor di Eropa dan Amerika yang dikenal sebagai sumber masalah krisis ekonomi dan keuangan dunia," katanya.