EKBIS.CO, JAKARTA-- Pasar farmasi Indonesia diprediksi bisa bertumbuh 11,3 persen per tahun hingga mencapai 11,08 miliar dolar AS pada 2015.
Berdasarkan riset yang dipublikasikan Business Wire, Senin, pasar farmasi Indonesia memang masih kecil. Namun, pertumbuhannya sangat cepat, didukung masih rendahnya konsumsi obat per kapita yang hanya 17,8 dolar AS.
"Pada 2010, pasar farmasi Indonesia mencapai 6,05 miliar dolar AS. Tapi, kami percaya jumlah ini akan terus meningkat, seiring bertambahnya biaya kesehatan masyarakat," demikian tulis Business Wire.
Menurut Business Wire, Indonesia memiliki populasi besar, sehingga cukup potensial untuk digarap. Selain itu, prinsipal farmasi memiliki basis produksi yang kuat.
Saat ini, demikian Business Wire, produsen farmasi mengandalkan besarnya pasar obat generik yang membuka peluang akuisisi perusahaan kecil oleh perusahaan besar. Namun, pasar ini kadang didistorsi oleh obat palsu.
Pertumbuhan obat pasar bebas, tulis Business Wire, menunjukkan meningkatnya pengobatan sendiri. Selain itu, akses masyarakat terhadap obat murah meluas. Mayoritas perusahaan farmasi Indonesia, Business Wire menyatakan, meraih pertumbuhan penjualan pada 2010 ditopang stabilnya kondisi makroeknomi dan stabilnya harga bahan baku.
Pemain utama pasar farmasi nasional adalah PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Kimia Farma Tbk.