EKBIS.CO, JAKARTA - PT Visi Media Asia Tbk (Viva) secara resmi mulai membuka penawaran umum atas saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO), Jumat (11/11). Penawaran yang digelar di South Gate Epicentrum Walk, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta, ini bakal dilakukan hingga Selasa (15/10).
Presiden Direktur Viva, Erick Thohir, mengatakan kinerja yang ditunjukan perusahaan ini semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya. "Selain sisi kinerja financial baik, brand atau merk kita juga amat baik," katanya pada sejumlah wartawan, Jumat (11/10).
Ia mengaku cukup optimis dengan IPO yang dilakukan. "Peningkatan pertumbuhan bisnis cukup posisitif dan bisa memberi peluang," ujar Erick, yang juga pemilik saham di Viva melalui PT Trinugraha Thohir Media Partner.
Viva menargetkan bakal memperoleh dana hingga Rp 805 miliar. Sebanyak Rp 500 miliar telah diperoleh saat penjualan saham perdana, sedangkan sisanya berasal dari hasil pelaksanaan waran yang akan dimulai periode pelaksanaannya enam bulan dari pencatatan saham Viva.
"Sekitar 20 persen hasil IPO bakal digunakan untuk membayar utang," kata Erick. Sisanya bakal digunakan untuk biaya operasi atau operational expenditure (opex) dan biaya modal atau capital expenditure (capex).
"Untuk opex dan capex bisa sampai Rp 1 triliun, karena dari EBITDA (Earning Before Interest Taxes, Depreciation and Amortization) posisitf kita dua tahun terakhir sudah kita investasikan," lanjut pemilik Grup Mahaka Media yang memiliki Koran Republika ini. Salah satu investasi adalah pembangunan studio televisi.
Harga penawaran IPO Viva ditetapkan sebesar Rp 300 untuk per lembar saham. Dalam proses bookbuilding yang dilakukan sebelumnya, tercatat kelebihan jumlah minat pemesan saham (oversubscribe) hingga 5,34 kali dari jumlah saham akhir yang ditawarkan.
Erick memperkirakan mayoritas pembeli berasal dari investor lokal. Total saham yang ditawarkan sebanyak 1,67 miliar saham baru yang disertai 1,02 miliar waran.
Sebelumnya, Rabu (9/11) Viva telah mendapat pernyataan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Pencatatan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) bakal dilakukan 21 November 2011 nanti.