EKBIS.CO, JAKARTA - Sampai sekarang harga jual elpiji 12 kilogram dianggap belum mencapai harga keekonomian yang diharapkannya. Pernyataan itu diungkapkan Sales Representative LPG" PT Pertamina (Persero) LPG and Gas Products Region V, Probo Prasiddhahayu, ditemui dalam Diskusi Energi Terbarukan, di Surabaya, Kamis (23/2).
Selain itu, setiap tahun pihaknya masih mensubsidi harga jual elpiji 12 kilogram dengan total nilai Rp4 triliun. "Dengan kata lain, kami tiap tahun rugi triliunan rupiah untuk mensubsidi harga jual komoditas itu," katanya.
Untuk mengurangi besaran kerugian Pertamina, harap Probo, pemerintah memiliki kebijakan guna meningkatkan harga jual elpiji 12 kilogram dibandingkan harga normal yakni sekitar Rp5.000 per kilogram.
"Idealnya harga keekonomian untuk elpiji berukuran 12 kilogram senilai Rp11.000 perkilogram," katanya. Bahkan, lanjut dia, untuk elpiji berukuran 50 kilogram pihaknya juga menjual komoditas tersebut lebih rendah dibandingkan harga keekonomian Rp11.000 perkilogram. Selama ini harga jual elpiji 50 kg ke konsumen sekitar Rp7.000 perkilogram.
"Padahal, pengguna terbanyak elpiji 50 kilogram adalah pelaku industri seperti restoran yang merupakan kalangan menengah atas. Sementara, sampai saat ini kami mensubsidi harga jual elpiji 50 kilogram yang mereka beli sekitar Rp4.000 perkilogram," katany