EKBIS.CO, JAKARTA –- Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Julian Wilson, menegaskan, Eropa tidak terpengaruh notifikasi Amerika Serikat (AS) terkait masalah crude palm oil (CPO) Indonesia.
Meski salah satu lembaga AS, Enviromental Protection Agency (EPA) menyatakan CPO Indonesia tidak memenuhi standar energi terbarukan sebesar 20 persen, ia mengaku Eropa memiliki standar sendiri.
“Kami memiliki aturan sendiri, kami mengacu pada legal access trade yang berasal dari World Trade Organization (WTO),” katanya kepada Republika, Rabu (29/2). Lagipula, karena krisis ekonomi yang kini tengah melanda negara-negara Eropa, kawasan ini membutuhkan perdagangan yang kondusif guna menopang perekonomian.
Selain itu, 95 persen dari CPO Indonesia yang diimpor oleh Eropa juga banyak diolah menjadi kosmetik. Untuk dijadikan biofuel, ia menuturkan proporsi penggunaan CPO Indonesia sangat minim. “Kami sangat membutuhkan hasil kelapa sawit dari Indonesia, karena sangat bermanfaat bagi kami,” jelasnya lagi.