EKBIS.CO, SURABAYA---Bank Indonesia (BI) optimistis deposito menjadi instrumen investasi menjanjikan selama tahun 2012 karena produk penanaman modal masyarakat tersebut memiliki tingkat keamanan lebih dibandingkan ragam investasi lainnya. "Tren pertumbuhan nilai deposito seluruh perbankan di Jatim bisa dilihat selama tiga tahun terakhir," kata Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Surabaya Bidang Perbankan, Sarwanto, Jumat (2/3).
Ia mengungkapkan, selama tahun 2011 kontribusi besaran deposito terhadap penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Jatim menempati peringkat kedua setelah tabungan di posisi pertama yang mencapai Rp 111,70 triliun. "Lalu, peringkat ketiga dari sumbangan terhadap DPK tahun 2011 dikontribusi oleh perolehan giro senilai Rp 40,99 triliun," ujarnya.
Pada tahun 2011, jelas dia, DPK perbankan umum dan BPR di Jatim mencapai Rp254,65 triliun atau meningkat dibandingkan tahun 2010 mencapai Rp218,75 triliun. "Jumlah tersebut juga lebih besar dibandingkan penghimpunan DPK di Jatim selama tahun 200n yang mencapai Rp197,16 triliun," katanya.