EKBIS.CO, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa membantah terjadi kenaikan harga kebutuhan pangan di daerah menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Tidak betul. Hari ini, saya sampaikan, harga beras umum turun 1,12 persen, rata-rata Maret dibandingkan rata-rata bulan sebelumnya, jadi trend terus menurun," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Hatta menjelaskan harga komoditas lain seperti beras termurah juga mengalami penurunan 1,23 persen, daging ayam turun 6,47 persen, telur ayam ras turun 5,16 persen dan kedelai turun 0,17 persen.
Namun, menurut dia, harga cabai rawit mengalami peningkatan sebesar 39,66 persen dan cabai merah sebesar 16,88 persen. "Ini yang mengalami kenaikan, sisanya mengalami penurunan," kata Hatta.
Hatta mengatakan apabila terjadi kenaikan harga kebutuhan pangan di daerah, maka hal tersebut dikarenakan ulah spekulan harga dan akibat distribusi barang yang terhambat.
Untuk itu, ia mengharapkan upaya para spekulan dapat dicegah dan distribusi barang di daerah tidak boleh terhambat untuk menjaga kestabilan harga.
"Jadi pasokan distribusi harus cepat dan tidak boleh terganggu, terutama sekarang musim badai, gelombang tinggi. Saya berharap pasokan tetap terjaga. Ini yang sebetulnya terjadi, jadi tidak betul kalau terjadi kenaikan harga," ujar Hatta.
Menurut Hatta, saat ini juga menjelang masa panen, sehingga tidak mungkin terjadi kelangkaan beras dan barang kebutuhan pokok lainnya yang dapat meningkatkan harga.
"Tidak ada logikanya ketika musim panen raya, harga beras malah naik, sangat tidak mungkin. Kita sudah tetapkan HPP (harga pokok penjualan), sehingga kalau turun, petani tetap dibayar sesusai HPP," katanya.