EKBIS.CO, Beijing - Indonesia mengundang para investor negara-negara Asia untuk menanamkan modalnya guna mendukung implementasi Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.
Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Imron Cotan menyampaikan hal itu saat menjadi salah satu panelis pada Boao Forum for Asia (BFA) di Provinsi Hainan, China, Senin.
Ia mengatakan para investor dapat berpartisipasi di dalam proyek-proyek yang terkandung di dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang memerlukan pendanaan sebesar sekitar 600 miliar dolar AS.
Atas undangan itu, sejumlah calon investor menyambut baik tawaran tersebut dan berjanji akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada Mei 2012 mendatang.
Dubes Imron Cotan mengatakan pula hubungan negara-negara Asia khususnya ASEAN dengan China, perlu terus ditingkatkan terlebih telah disepakatinya zona perdagangan bebas antara kedua pihak.
Ia menyakini ASEAN Community pada 2015 akan terbentuk dan makin memperkokoh hubungan kedua pihak.
Imron menekankan integrasi hanya dapat dilakukan jika ASEAN inter dan intra-connectivity dapat tercipta, sehingga perpindahan barang, orang, dan jasa dapat dilakukan dengan cepat, murah dan leluasa.
"Untuk itulah, negara-negara kepulauan di ASEAN perlu menggalakkan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udaranya guna menunjang integrasi antarsesama negara ASEAN serta antarnegara ASEAN dengan kawasan dan dunia.
Duta Besar Imron Cotan menjadi salah satu panelis bersama dengan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, mantan PM Singapura, Goh Chok Tong, Deputi PM Vietnam, Hoang Trung Hai, Deputi PM Thailand, Kittiratt Na-Ranong, membahas topik tentang ASEAN Free Trade Area dan Regional Integration.
Boao Forum for Asia berlangsung hingga Rabu (4/4) di Provinsi Hainan, dengan agenda utama peningkatan pertumbuhan ekonomi Asia dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan.
Sekjen Boao Forum for Asia Zhou Wenzhong mengatakan forum tahunan kali ini akan memfokuskan bahasan tentang pembangunan masa depan Asia dalam menghadapi perubahan global, termasuk dampak krisis di Amerika dan Eropa pada tahun lalu.