EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Muamalat akan menambah pelayanan bagi nasabah dengan menambah jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh Indonesia. Bank Muamalat menargetkan akan menambah jumlah ATM menjadi 1000 ATM.
"Untuk tahap pertama kami berencana akan menambah sekitar 325 ATM lagi," tutur Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin.
Ia menyebutkan perbankan syariah di Indonesia berkembang cukup pesat, begitu pula dengan Muamalat. Untuk mempermudah pelayanan kepada nasabah, penambahan ATM tersebut mutlak diperlukan.
Pada 2010 Muamalat hanya memiliki sekitar 172 ATM. Jumlah ini kemudian bertambah menjadi 475 di tahun 2011. Rencananya Muamlat akan membulatkan jumlah tersebut menjadi 800 ATM dalam waktu dekat, dan 200 lagi pada akhir tahun.
Selain menambah jumlah pelayanan melalui ATM, Arviyan mengungkapkan Bank Muamalat juga akan menambah pelayanan berupa penambahan cabang. Salah satu yang terdekat adalah dengan membuka satu cabang baru di Bandung. Tidak hanya itu, cabang baru ini menerapkan sistem weekend banking, yaitu menerima pelayanan pada Sabtu-Ahad.
Bank Muamalat mempertimbangkan Kota Bandung merupakan pusat wisata pada akhir pekan sehingga intensitas pelayanan perbankan akan sangat tinggi. Hal ini menjadi salah satu alasan Bank Muamalat menerapkan sistem weekend banking di cabang Bandung.
"Bandung sudah dikenal sebagai kota rekreasi, kota jajanan dan wisata. Aktivitas belanja yang tinggi ini menjadi alasan kami membuka weekend banking di Bandung," tutur Arviyan.
Selain pembukaan cabang Bandung, Bank Muamalat juga membuka cabang pembantu di wilayah Braga, Bandung, dan Subang.
Manajer Area Jawa Barat, Febriyandi Benny Putera, mengungkapkan hingga saat ini Jawa Barat telah memiliki lima kantor cabang, 10 cabang pembantu, 18 kantor kas dan 33 outlet. Pada 2012 pihaknya menargetkan akan membuka satu kantor cabang, 11 cabang pembantu.
"Untuk investasi satu cabang pembantu Muamalat membutuhkan dana sekitar Rp 400-500 juta," kata Benny.
Pekan lalu Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto, menyebutkan Muamalat akan membuka sekitar 100 outlet dengan capital expenditure sebesar Rp 100 miliar. "Untuk investasi ATM yang kami rencanakan adalah sekitar Rp 30-40 miliar," tutur Hendiarto.