EKBIS.CO, NEW YORK -- Wall Street ditutup melemah pada Senin (Selasa pagi WIB) tetapi terhindar dari penurunan curam awal perdagangan, karena pasar fokus pada ketidakpastian politik dan ekonomi di Eropa serta beberapa hasil laba AS tak sesuai harapan.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 102,09 poin (0,78 persen) menjadi mengakhiri sesi perdagangan di 12.927,17.
Indeks saham S&P 500 yang lebih luas turun 11,59 poin (0,84 persen) menjadi 1.366,94, sedangkan indeks teknologi Nasdaq merosot 30,00 poin (1,00 persen) menjadi 2.970,45.
"Kekhawatiran ekonomi dari seluruh dunia telah memicu suasana 'bearish' (lesu) di Wall Street," kata Karee Venema di Schaeffer's Investment Research.
Wall Street bergabung dengan kerugian saham global karena banyaknya data ekonomi mengecewakan dan laporan keuangan perusahaan menekan sentimen.
"Sementara kalender ekonomi domestik kosong dari jadwal rilis, kegiatan bisnis zona euro tak terduga melambat, sementara laporan awal menunjukkan produksi manufaktur China terus melambat," ungkap para analis Charles Schwab & Co.
"Selain itu, ketidakpastian politik di Prancis dan Belanda menambah ke kecemasan di Wall Street."
Aktivitas manufaktur Cina mengalami kontraksi untuk keenam bulan berturut-turut, dan di 17-negara zona euro, aktivitas sektor swasta menyusut paling tajam dalam lima bulan terakhir.
Pemerintah Prancis runtuh pada Senin, sehari setelah Presiden Prancis Nicolas Sarkozy kalah dalam pemungutan suara putaran pertama presiden oleh Sosialis Francois Hollande.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan kabinetnya mengundurkan diri setelah pemerintahannya gagal mencapai kesepakatan atas langkah-langkah penghematan.