EKBIS.CO, NEW YORK – Merek es krim Ben & Jerry's mengatakan dalam gugatan yang diajukan pada Rabu (14/11/2024) bahwa perusahaan induknya, Unilever, telah membungkam upayanya untuk menyatakan dukungan bagi warga Palestina . Unilever disebut mengancam akan membubarkan dewan direksinya dan menuntut anggotanya atas masalah tersebut.
Dalam gugatan barunya, Ben & Jerry's mengatakan Unilever telah melanggar ketentuan penyelesaian 2022, yang tetap dirahasiakan. Namun, sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Unilever diharuskan untuk "menghormati dan mengakui tanggung jawab utama dewan independen Ben & Jerry's atas misi sosial Ben & Jerry's," menurut gugatan tersebut.
Menurut gugatan tersebut, "Ben & Jerry's telah empat kali berupaya untuk berbicara secara terbuka dalam mendukung perdamaian dan hak asasi manusia. Unilever membungkam setiap upaya tersebut."
Ben & Jerry's mengatakan dalam gugatannya bahwa pihaknya telah mencoba menyerukan gencatan senjata, mendukung perjalanan yang aman bagi pengungsi Palestina ke Inggris, mendukung mahasiswa yang melakukan protes di perguruan tinggi AS terhadap kematian warga sipil di Gaza, dan menganjurkan penghentian bantuan militer AS ke Israel. Namun seluruh upaya mengeluarkan pernyataan itu diblokir oleh Unilever. Dewan independen secara terpisah angkat bicara mengenai beberapa topik tersebut, namun sikap perusahaan tersebut diberangus, kata gugatan tersebut.
Serangan brutal Israel ke Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 43 ribu warga Gaza, kebanyakan anak-anak dan perempuan. Blokade Israel juga menyebabkan kelaparan yang mengancam kehidupan di Gaza. Bombardir Israel juga menyebakan hampir tak ada lagi rumah sakit berfungsi di Gaza.