EKBIS.CO, JAKARTA – Kondisi pasar yang tidak menentu berpengaruh pada niatan Bank Muamalat dalam menerbitkan sukuk. Bank Muamalat berencana akan menerbitkan sukuk bulan depan.
"Kami masih melihat kondisi," ujar Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto, di sela peluncuran logo baru Bank Muamalat di Hotel Four Season, Jumat (25/5) malam.
Apabila kondisi pasar tidak memungkinkan, maka penerbitan akan ditunda sampai kondisi stabil. Namun bila kondisi pasar managable, maka penerbitan dilakukan sesuai waktu yang sudah direncanakan.
Hendiarto berharap imbal hasil yang diperoleh berada di level yang sejalan dengan pasar, dan hasilnya berada di angka sembilan persen.
Terkait pasar, saat ini kondisinya tengah fluktuatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat dibuka melemah 16,53 poin ke posisi 3.968,34. Indeks 45 saham unggulan atau LQ45 ikut turun 0,63 persen ke level 669,89.
Sedangkan pada hari yang sama IHSG ditutup melemah 2,07 persen ke level 3.902,5 dan indeks Q45 anjlok 16.227 poin ke level 657,876.
Penerbitan sukuk yang dilakukan Bank Muamalat pada bulan Juni mendatang merupakan tahap yang pertama. Muamalat berencana akan menerbitkan sukuk sebesar Rp 800 miliar.
Bank Muamalat sendiri berniat menerbitkan sukuk dengan total Rp 1,5 triliun. Sisanya akan diterbitkan di semester dua atau awal semester satu tahun depan. Sejauh ini, Bank Muamalat telah melakukan pelaporan ke Bapepam-LK terkait penerbitan sukuk.