EKBIS.CO, JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia berkurang hingga 3 miliar dolar AS untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Saat ini, cadangan devisa tersisa 113 miliar dolar AS. Padahal, pada April 2012, cadangan devisa mencapai 116,4 miliar dolar AS.
"Kami akan masuk ke pasar supaya tidak terlalu drastis kalau ada pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A. Sarwono, Selasa (29/5).
Menurut Hartadi, BI akan memprioritaskan stabilisasi nilai tukar rupiah. Meskipun, cadangan devisa terus merosot. "BI akan stabilisasi nilai tukar rupiah, cost nomor dua," ujar dia.
Pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan ketidakpastian ekonomi di Eropa. Menurut Hartadi, pelemahan nilai tukar terjadi disebagian besar mata uang regional. Hal ini lantaran permintaan dolar meningkat, sementara ketersediaan di pasar minim.
Likuiditas masih minim lantaran belum ada insentif dari eksportir untuk jual valas di pasar domestik. Karena itu, kebijakan BI yang membuka deposito berjangka dolar dinilai akan menjadi instrumen yang mendorong eksportir melepas valas. "Apalagi kalau Devisa Hasil Ekspor naik, likuiditas dolar akan bertambah," ujar dia.