Rabu 30 May 2012 17:18 WIB

Bank Muamalat Buka Opsi Right Issue

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Bank Muamalat
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Muamalat

EKBIS.CO, JAKARTA - Bank Muamalat akan membuka right issue (hak untuk memesan saham baru) jika pendaftaran saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada tahun ini. Hal itu dilakukan untuk menambah modal perseroan.

Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin mengungkapkan pihaknya memiliki dua pilihan dalam rencana pendaftaran saham perseroan di bursa. Pertama, Bank Muamalat yang sudah menjadi perusahaan terbuka tersebut hanya mendaftarkan saham di bursa. "Tapi, bisa juga right issue untuk tambah modal," ujar dia, Rabu (30/5).

Pilihan untuk aksi korporasi tersebut akan ditentukan dari kajian yang dilakukan penasihat keuangan (financial advisor). Arviyan mengatakan kajian tersebut masih dalam proses. "Kami belum dapat gambaran seperti apa nanti, karena semua tergantung hasil kajian," ujar dia.

Direktur Bank Muamalat, Andi Buchori mengaku pilihan right issue akan diambil dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan harga saham korporasi. "Kami lihat situasi daripada momennya belum tepat tapi right issue," ujarnya. Rencana pendaftaran saham di bursa tersebut sebelumnya sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2012.

Bank Muamalat membuka pilihan untuk right issue, kata Andi lantaran BEI menginginkan porsi saham yang didaftarkan lebih dari 20 persen. Selain mendaftarkan saham, BEI juga menyarankan ada aksi korporasi. "Nanti akan ada RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) lagi yang kaitannya dengan right issue kalau opsi itu yang dipilih," ujarnya.

Proses right issue tersebut, dinilainya tidak akan memakan waktu lama. Jika sudah disetujui pemegang saham, Bank Muamalat akan segera membuat kajian pasar. "Bisa dalam dua minggu sampai satu bulan, market review baru sudah keluar," ujarnya.

Penambahan modal Bank Muamalat juga dilakukan melalui penerbitan sukuk subordinasi berakad mudharabah tahap 1 senilai Rp 500 miliar. Nilai tersebut merupakan bagian dari rencana penerbitan sukuk subordinasi berkelanjutan dengan total nilai sebesar Rp 1,5 triliun. Modal baru tersebut ditarget bisa meningkatkan rasio kecukupan modal hingga 14 persen dari posisi akhir 2011 sebesar 12 persen. 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement