JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) segera melakukan ground breaking pengembangan Bandara Soekarno-Hatta di pertengahan Juli 2012 ini. Hal ini dilakukan guna mengatasi kelebihan kapasitas yang mendera Soetta dari idealnya sebanyak 22 juta penumpang menjadi 52 juta penumpang di akhir 2011 lalu.
Menurut Coorporate Secretary AP II Trisno Heryadi dengan desain yang baru, Soetta diharapkan bisa menampung sebanyak 62 juta penumpang per tahun. “Kita harap 2014 nanti ini bisa selesai sehingga penumpang bisa merasakan perubahan signifikan di Soetta,” katanya, Selasa (3/7).
Selain Soetta, AP II juga mengaku mengembangkan delapan bandara lainnya. Bandara tersebut meliputi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dikembangkan dari 0,7 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi 2,5 JPT. Lalu Depati Amir Pangkal Pinang, dikembangkan dari 0,35 JPT menjadi 1,3 JPT dan Sultan Thaha Jambi, dikembangkan dari 0,5 JPT menjadi 1,5 JPT.
Selain itu, terdapat pula Bandara Supadio Pontianak, yang dikembangkan dari 0,875 JPT menjadi 2,5 JPT. Lalu Raja Haji FisabilillahTanjung Pinang, dikembangkan dari 0,1 JPT menjadi 1 JPT serta Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang yang dikembangkan dari 1 JPT menjadi 2,5 JPT.
Ada juga Bandara Minangkabau Padang yang ditingkatkan kapasitasnya 1 JPT menjadi 2,5 JPT. Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Medan, yang berkapasitas 8,1 JPT untuk menggantikan Bandara Polonia yang hanya berkapasitas 0,9 JPT juga btengah dimatangkan proses pembangunannya.
AP II mengelola 12 bandara utama di kawasan Indonesia bagian barat. Selain sembilan bandara yang dipaparkan sebelumnya, AP II juga mengelola Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Husein Sastranegara Bandung dan Sultan Iskandar Muda Aceh.
Selain itu AP II juga melayani jasa pemanduan lalu lintas udara (air traffic services). Namun ini hanya untuk penerbangan di wilayah udara (flight information region/FIR) Jakarta.